"Setelah itu dia mencoba memejamkan mata, tapi setiap matanya terpejam bayangan Cakka selalu terlintas dibenaknya. Ya Tuhan semoga yang ini, bukan seorang PHP, do’a nya didalam hati..."
Sudah
beberapa hari hubungan Shilla dan Cakka berlalu, dan terlihat mereka semakin
dekat. Tapi belum ada tanda-tanda mereka ada hubungan yang spesial. Ya sudahlah mungkin memang bukan jalanku
kata hati Citra menenangkan dirinya.
Teng..
Tong.. Teng.. Tong..
Terdengar
suara bel tanda pengumuman yang menggelegar mengalahkan bel stasiun kereta api,
yang mengejutkan lamunan Shilla.
Tak lama
kemudian terdengar suara Bu Ira yang mengumumkan bahwa besok acara ulang
tahun sekolah yang ke-50 akan ada acara penyambutan tamu penting. Beberapa nama
anak-anak kelas 8 dan 9 dipanggil untuk masuk ke aula sekolah, dan ternyata
nama Shilla juga terpanggil diantara 16 anak barangkali yang disebutkan namanya
oleh Bu Ira.
“Ish, ada
apalagi sih. Penyambutan siapa sih? Kenapa harus gue?” kata Shilla yang memang
dari tadi bête sendiri memikirkan Cakka.
“Enggak
apa-apa kali Shill, berarti elo dipandang istimewa sama guru-guru.” nasehat
Angel yang memang sudah tau betul sifat Shilla kalau lagi bête.
“Hehe iya
betul itu kata Angel, gih sono cepet-cepet ke aula nanti terlambat suruh lepas
sepatu lagi lo.” ledek Sivia mencoba membuat mood Shilla kembali.
“Bisa aja
kalian, ya udah gue pergi dulu ya.” jawab Shilla setengah berlari.
Di depan kelas 8a dia melihat
sosok yang dia kenal, oh ternyata Cakka.
“Mau ke
aula ya Shill? Barengan yok?” ajak Cakka.
“Hah, oh
iya. Lo juga dipanggil ya? Boleh” jawab Shilla yang mulai salting.
“Iyalah.”
jawab Cakka dengan seutas senyum di bibirnya.
Sesampainya di aula mereka
berpisah untuk duduk di bangku yang memang sedari mereka datang sudah terpisah
antara anak cowok dan cewek. Bu Ira mulai mengabsen nama-nama mereka,
kemudian beliau menjelaskan maksudnya mengundang mereka semua untuk datang ke
aula ini, mereka semua diberi tugas untuk menjadi putra-putri batik untuk
penyambutan tamu besok. Setelah itu giliran Bu Okky guru paling modis
walaupun udah nenek-nenek menjelaskan bahwa besok mereka akan dirias dari pagi,
sehingga mereka disuruh untuk datang pukul 05.30 berhubung bukan hanya
siswa-siswi penyambutan namun masih banyak penari maupun dari grub paduan
suara. Setelah penjelasan soal dandanan dan pakaian yang panjangnya melebihi
sungai bengawan Solo, Bu Okky mulai membagi pasangan putra-putri batik untuk
penyambutan besok.
“Mario Stevano
Aditya Haling dengan Alyssa Saufika Umari dan, Ashilla Zahrantiara dengan Cakka
Kawekas Nuraga…..” kata Bu Okky
Oh My God, apalagi ini gue pasangan sama Cakka?
Tuhan bisa-bisa gue salting suruh gandengan sama Cakka, hancur berantakan nanti
jadinya. Keluh Shilla dalam hati. Tiba-tiba saja Cakka yang memang duduk
sebaris dengan Shilla tersenyum ke Shilla melihat kabar itu. Shilla pun dengan
canggung membalas senyum Cakka.
Sesampainya di kelas, Sivia dan
Angel telah siap-siap mengintrogasi Shilla. Kebetulan pada jam itu adalah
pelajaran Bu Okky.
“Maaf
anak-anak, tadi ibu terlambat sebentar karena harus menyampaikan informasi
tentang siswa-siswi yang akan menyambut tamu penting besok. “ kata Bu Okky
menjelaskan.
“Tuh
dengerin tu.” kata Shilla kepada teman-temannya.
“Elah
cuman itu, detailnya gimana? Ceritain dong?” kata Sivia.
“Nanti ah
kalo istirahat kedua aja, kalo dimarahin Bu Okky baru tau rasa kalian.” sergah
Shilla.
“Iyadeh.”
Jawab Angel pasrah.
Shilla
bukan hanya siswa pandai dia juga cantik, tinggi, walaupun terkadang sifat juteknya
kambuh.
Tiga kali bel berbunyi
menandakan waktu istirahat. Semua anak berhamburan keluar kelas mungkin ada
yang kebelet ke kamar mandi, keburu kehabisan makanan di kantin, dan kesibukan
lainnya. Tetapi Shilla, Sivia, dan Angel masih stay di dalam kelas, mengintrogasi Shilla tentang rencana
pelaksanaan penyambutan untuk besok.
“Gimana
katanya mau nyeritain detailnya ke kita?” kata Angel memulai pembicaraan.
“Jadi gini
besok ada salah satu tamu penting dari pemerintah yang akan datang ke sekolah
kita, jadi nama-nama tadi yang disebutkan sama Bu Ira disuruh dandan kayak
putra-putri batik itu lho. Nah parahnya gue pasangan sama Cakka.” kata Shilla
panjang lebar.
“Aih
kalian nanti pasti jadi pasangan yang paling cocok.” kata Sivia nyengir.
“Apaansih,
di sini enggak nyari cocok-cocokkan kali!” bantah Shilla.
“Enggak
apa-apa kali Shill. Kalo boleh jujur lo itu cocok banget tau sama Cakka. Lo
cantik, pinter, tinggi, nah terus si Cakka pinter, cakep, tinggi, cool,
berbakat lagi. Kurang apalagi coba.” kata Sivia senyum-senyum.
“Yaudah
ambil aja sono.” jawab Shilla sinis untuk menutupi perasaannya.
“Ah, jangan
marah gitu dong. Bercanda doang atuh neng.” hibur Sivia.
“Iya iya, gue enggak marah kok.” sambung Shilla.
Setelah
bel masuk mereka kembali menuju meja masing-masing untuk kembali belajar
seperti semula.
Seharian
ini Shilla merasa ada sesuatu yang selalu terngiang-ngiang di otaknya, selama di
sekolah dia selalu mencoba untuk mencari-cari sosok Cakka, di rumahpun dia
menanti-nanti SMS dari Cakka. Ia tidak tahu apa yang sesungguhnya dia rasakan,
ini semua membuat dia was-was, deg-degan setiap memikirkan Cakka. Apakah benar
ini yang dinamakan cinta? Pertanyaan itu selalu saja terngiang di kepalanya.
Saat
asik-asiknya melamun led biru di hape Shilla menyala. Tak ambil pusing dia
langsung mengambil hapenya, alangkah senangnya Shilla ketika ia tahu ternyata
Cakka yang SMS. Sejak kapan aku sesenang
ini jika ada SMS dari Cakka? kata hati Shilla meyakinkan dirinya sendiri
yang bertingkah aneh itu. Ah barangkali
ini yang namanya Cinta.
Cakka :
Malam Shilla :)
Shilla : Hai :) mlam juga
Cakka :
Hehe, lagi ngapain kamu? :D
Shilla :
Lagi berimajinasi :p kamu sndiri?
Cakka : Lagi
baca blog kamu ni :p Hayo khayalin aku kan? :p
Shilla : Tau
blog aku darimana? Aduh itu isinya curhatan tau malu :( Ah pede bgt sih kamu, pen bgt ya dikhayalin aku :p
Cakka : Dari
twitter kamu, tulisan kamu bagus-bagus tau aku suka puisi nya :) Hahaha blh jga tu sekali-kali aku dikhayalin kamu :p
Shilla : Ah
makasih :) Okedeh nnti ya kalo aku kekurangan
bahan buat di khayalin :p
Cakka : Yah
jdi aku cuma jdi cadangan ni :(
Shilla : Hehehe
enggk2 Cuma bercanda kok :p
Cakka : Besok
berangkat jam berapa kamu?
Shilla : Belom
tau jga sih. Kamu sendiri?
Cakka : Mungkin
sekitar jam 05.00 dari rumah. Barengan sama aku aja besok, mau enggak? :D
Shilla : Oke
boleh, kira-kira kamu sampe rumahku jam berapa?
Cakka : Mungki
jam 05.10 nnti aku SMS kalo udh deket kek biasanya :)
Shilla :
Okedeh sip :D
Cakka : Em
bsok kalo stelah penyambutan aku tunggu di lantai 2 depan kelas 8a bisa? :)
Deg,
jantung Citra mulai berdetak kencang lagi. Aduh
ini anak kenapa ngajakin ketemuan? Mau ngapain juga? tanya kata hati Shilla.
Shilla : Oke :) lantai 2 depan kelas 8a yakan?
InsyaAllah ya :D
Cakka : Iya :) Makasih Shilla. Udah malem nih cepet
tidur besok bangun pagi biar enggak kesiangan :D
Shilla : Hahaha
siap kapten :p Selamat malam :)
Cakka :
Selamat malam juga Ashilla :p
Semua pikiran
Shilla menjadi lega setelah Shilla
menerima SMS dari Cakka, dia sudah tidak sabar lagi untuk esok hari. Dia tidak
berani menebak-nebak apa yang akan terjadi esok hari.
(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar