Sabtu, 21 September 2013

Cerbung: Cinta tak Bisa Ditebak [Cakka Shilla] part 5

Diposting oleh Girl in the Rain di 03.07
Baca sebelumnya Cinta tak Bisa Ditebak part 4

"Sampai dirumah Shilla istirahat dan belajar, setelah belajar dia mandi dan duduk-duduk diteras rumahnya sambil menikmati mp3. Saat mendengarkan lagu, Cakka SMS..."

Bagian 5
Paginya disekolah, pukul setengah tujuh Shilla sudah sampai disekolah. Di kelas Shilla diberi semangat oleh teman-teman kelasnya, saat bel masuk berbunyi semua teman kelasnya mendoakan agar Shilla dan Cakka berhasil mendapatkan juara. Shilla segera keluar kelas, dia bertemu dengan dengan Cakka yang duduk di depan ruang BK. Cakka dan Shilla kemudian mencocokan soal mereka sebelum menanyakan pada guru. Cakka mengajari Shilla apa yang belum dia tahu atau sebaliknya. Hingga akhirnya Bu Ira memanggil mereka untuk turun. Sampai didepan kantor mereka bertemu dengan guru-guru yang akan mengajar di kelas, mereka salaman dengan guru-guru dan meminta doa restu. Setelah bersalaman dengan guru-guru mereka menemui guru yang mengajar mereka selama pembimbingan untuk menanyakan soal yang belum jelas. Setelah pukul 07.20 mereka berangkat ketempat pelaksanaan lomba. Mereka diantar oleh Bu Ira dan Pak Dave, dimobil Cakka dan Shilla  berdiskusi tentang soal yang baru mereka tanyakan tadi.
                Sepuluh menit kemudiaan mereka sudah sampai ditempat pelaksanaan lomba, mereka menuju ketempat pendaftaran, ternyata ruang mereka dipisah. Ada dua ruangan dimana antara dua ruangan tersebut dibatasi oleh papan. Mereka mendapat no meja  2. Dalam satu ruangan ada sekitar 15 anak. Shilla segera menduduki meja yang telah disediakan, ia melihat ruang sebelah untuk menengok Cakka. Cakka pun tersenyum melihat Shilla. Sebelum dimulai mereka belajar dulu untuk mempermatang belajar mereka. Pukul 07.45 pembukaan dimulai pengawas memberitahu tata tertib dan jalan perlombaan, jam delapan soal dibagikan. Semua peserta mulai mengerjakan, waktu mengerjakan habis pukul 10.00. Cakka dan Shilla mengerjakan dengan yakin.
                Setelah waktu habis mereka keluar ruangan untuk mengambik snack, juara akan diumumkan  sekitar 45 menit setelah waktu habis. Setelah mengambil snack Bu Ira menyuruh mereka untuk duduk ditempat yang nyaman, Bu Ira memberitahu akan pergi sebentar untuk menemui guru-guru lain.
“Yang matematika tadi banyak yang keluar ya?” kata Cakka
“Iya, kisi-kisi yang diberi bu guru banyak banget yang keluar. Eh lo tadi ada yang enggak bisa enggak di matematika?” tanya Shilla
“Ada, eh lo tadi no 45 matematika apa jawabannya?” tanya Cakka
“Kalo nggak salah untung 100.000” jawab Shilla sambil berfikir
“Gue juga itu. Menurut lo yang paling susah dimata pelajaran apa?” tanya Cakka
“ Kalo gue sih bahasa inggris sama IPS, soalnya gue paling nggak bisa bahasa inggris. Kalo lo?” kata Shilla
“IPS, kalo bahasa inggrisnya sih ya lumayan.” jawab Cakka
Pada saat itu Bu Ira datang, beliau memberitahu mereka untuk pulang duluan, karena jika nanti menunggu pengumuman tidak ada yang menjemput. Bu Ira sudah memberi tahu pada temannya untuk mengabarinya jika sudah pengumuman nanti. Merekapun segera pulang, mereka mampir dulu ke rumah makan, untuk makan siang dan kembali ke sekolah.
                Sampai di sekolah semua siswa sudah pulang, Cakka dan Shilla berencana untuk pergi ke kantin sekolah untuk membeli Pop Ice. Setelah membeli Pop Ice mereka duduk dulu di depan sekolah sebelum pulang. Saaat mereka sedang mengobrol Bu Ira keluar sekolah, diapun menemui Cakka dan Shilla.
“Kalian belum pulang?” tanya Bu Ita.
“Belum, Bu.” jawab Cakka.
“Oh, ya kalian mendapat juara satu. Selamat ya.” kata Bu Ira sambil menyalami Cakka dan Shilla.
 “Iyaa bu, terimakasih.” jawab Cakka tersenyum.
“Terimakasih bu.” kata Shilla tersenyum.
“Jangan lupa tanggal 30 maju ke kabupaten. Tetep semangat dan belajar ya!” kata Bu Ira.
“Iya, Bu.” jawab Cakka dan Shilla.

Mendengar kabar itu Cakka dan Shilla senang sekali. Kemudian mereka pulang untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada orang tua mereka.
(Bersambung).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Girl in the Rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos