Baca sebelumnya Cinta tak Bisa Ditebak part 2
"Merekapun
bertukaran nomer HP, dan mereka berjanji tidak akan memberikan no HP mereka
kepada siapa pun. Setelah mendapatkan bus mereka pun pulang. Sampai
di rumah mereka masing-masing, Cakka mulai SMS Shilla..."
Bagian 3
Esoknya Shilla
bangun lebih pagi, dia ingin menepati janjinya. Sampai dikelas Sivia dan Angel
terheran-heran.
“Wah,
ternyata lo juga bisa berangkat pagi ya?” kata Sivia.
“Elah lo
tu temennya berangkat pagi kok malah dibully.”
jawab Shilla membela diri.
“Eh iya, udah
dulu ya gue mau ke lab.” kata Shilla terburu-buru sambil mengambil buku-buku
yang akan dia bawa.
“Mau ngapain?”
tanya Angel.
“Mau ngerjain
latihan soal.” jawab Shilla lalu pergi.
“Aneh ya
tu anak sekarang.” kata Sivia
“Iya, Cuma
Cakka nih yang bisa bikin tu cewek jadi rajin kaya gitu.” Kata Angel
Sampai
di lab Cakka sudah menunggu di sana.
“Gue kira lo
enggak bisa berangkat pagi.” kata Cakka mengejek.
“Enak aja
ni buktinya gue udah sampai sini.” elak Shilla.
“Iya, gue
percaya. Ya udah ayo mulai ngerjain.” kata Cakka.
Merekapun
mengerjakan soal itu bersama, sampai bel masuk berbunyi dan kemudian mereka kembali masuk ke kelas
masing-masing.
Bel
istirahat berbunyi setelah makan dari kantin. Shilla, Sivia dan Angel seperti
biasa duduk di depan ruang agama.
“Eh, lo
tadi pagi sama Cakka ya?” tanya Sivia pada Shilla.
“Iya.”
jawab Shilla singkat.
“Pantesan,
lo berangkat pagi. Pasti ada maunya.” kata Angel.
“Ya, enggak
gitu gue kan mau nepati janji.” jawab Shilla.
“Cie,
sekarang Shilla udah janji-janjian sama Cakka.” kata Sivia
“Wah iya
ni, jangan-jangan lo suka ya sama Cakka?” tanya Angel.
“Eh, enggak
kok kan kita cuma temen, apalagi kita sekelompok buat LCC.” jawab Shilla
menutupi rasa saltingnya.
“Ah temen
apa temen?” kata Sivia memanas-manasi.
Pada saat
itu Cakka datang.
“Shill,
nanti habis istirahat, suruh kumpul di lab bahasa, suruh ijin nggak ikut
pelajaran dulu.” kata Cakka.
“Iya.”
jawab Shilla singkat.
“Ya udah
gitu aja.” kata dia sambil tersenyum.
“Cakka,
jangan lupa nanti Shilla dijemput.” kata Sivia dan Angel bersambungan.
Cakka
tersenyum sambil berlalu.
“Aduh
kalian ini malu-maluin gue aja sih.” kata Shilla.
Bel
masuk berbunyi semua anak masuk kekelas masing-masing. Shilla pun ijin kepada Pak Adi untuk tidak ikut pelajaran pada saat jam pelajaran itu. Lab bahasa
ternyata belum dibuka Cakka dan Shilla pun berbincang-bincang di luar.
“Eh, kita
lombanya tinggal 2 hari ya?” tanya Cakka.
“Iya, wah
kayaknya cepet banget ya.” kata Shilla.
“Iya cepet
banget, lombanya ada 2 tahap kan? Test dulu baru tahap LCC nya?” kata Cakka
“Iya, terus
nanti diambil empat besar kalo enggak salah?” tanya Shilla
“Iya, eh
gimana kalo kita ambil kuncinya dulu biar kita belajar duluan didalam?” kata
Cakka
“Gitu juga
boleh.” jawabnya.
Lalu
mereka pergi keruang TU untuk meminta kunci lab bahasa. Di perjalanan mereka
bertemu dengan Sivia dan Angel.
“Ehm,
ehm.” suara Sivia pura-pura batuk.
“Eh, apaan
sih Vi, ngapain juga kalian pelajaran malah keluyuran keluar kelas?” kata
Shilla yang merasa tersinggung
“Sivia,
jangan ganggu orang pacaran.” sahut Angel sambil menahan tawa nya.
“Kita tu
baru manggil Bu Okky biasalah kalo enggak dipanggil lamanya berabad-abad
masuk kelasnya. Ya udah deh, ayo Ngel kita kayaknya ganggu deh.” kata Sivia
sambil tertawa.
“Ish,
kalian tu ya.” kata Shilla.
“Temen lo
tu kayaknya suka godain lo ya?” tanya Cakka.
“Ya gimana ya? Ngapain juga lo tanya kayak
gitu?” jawab Shilla.
“Ya enggak
apa-apa sih.” kata Cakka.
“Eh, temen
gua ngefans loh sama lo.” kata Shilla spontan mengingat tingkah laku Sivia dan Angel yang selalu terkagum-kagum dengan Cakka itu.
“Temen lo yang
dua tadi?” kata Cakka.
“Iya. Eh
lo katanya anak band?”
“Iya, gue
gitaris sekalian vokalisnya?” jawab Cakka.
“Wah
gitar, gua pengen banget tu dari dulu bisa gitar, punya gitar sih tapi enggak
ada yang ngajari.” kata Shilla nyengir.
“Gue
ajarin aja mau? Hehe.” kata Cakka sambil tersenyum.
“Ah, enggak
ah nanti kalo yang ngajarin lo malah nggak bisa-bisa nanti, justkid lho peace.”
Kata Shilla sambil mengajungkan dua jarinya
“Ah lo tu,
suka bercanda juga ternyata.” Kata Cakka sambil tertawa.
Setelah
sampai di TU, mereka mengambil kunci dan kembali ke lab bahasa.
Setelah jam setengah tiga
pembinaan baru selesai, Cakka ada jadwal untuk ekstra basket. Shilla pun terpaksa
harus pulang sendiri.
Sesampainya
di rumah saat Shilla sedang tiduran, HP Shilla bergetar ternyata SMS dari Cakka.
Cakka : Lgi
ngpain Shill?
Shilla :
Enggk lgi ngapa-ngapain, lo sndiri?
Cakka: Lgi
main laptp aja ni, Eh, bsok kmu bsa enggk berangkat pagi kayak tadi pagi?
Shilla :
Bsa aja sih, emng ada apa?
Cakka : Soal
latihan gue yg tdi ada yg blum bsa, gimana kalo bsok kita kelarin
bareng-bareng? :D
Shilla :
Oke deh, tpi kalo gue ada yg ngg bsa ajrin gue jga ya :p
Cakka :
Ya, Ashilla Zahrantiara :) ,ya udh
gtu aja. Selamat mlam :)
Shilla :
Selamat mlam jga :)
(Bersambung).
0 komentar:
Posting Komentar