Sabtu, 21 September 2013

Cebung: Cinta tak Bisa Ditebak [Cakka Shilla] part 3

Diposting oleh Girl in the Rain di 02.17

"Merekapun bertukaran nomer HP, dan mereka berjanji tidak akan memberikan no HP mereka kepada siapa pun. Setelah mendapatkan bus mereka pun pulang. Sampai di rumah mereka masing-masing, Cakka mulai SMS Shilla..."

Bagian 3
Esoknya Shilla bangun lebih pagi, dia ingin menepati janjinya. Sampai dikelas Sivia dan Angel terheran-heran.
“Wah, ternyata lo juga bisa berangkat pagi ya?” kata Sivia.
“Elah lo tu temennya berangkat pagi kok malah dibully.” jawab Shilla membela diri.
“Eh iya, udah dulu ya gue mau ke lab.” kata Shilla terburu-buru sambil mengambil buku-buku yang akan dia bawa.
“Mau ngapain?” tanya Angel.
“Mau ngerjain latihan soal.” jawab Shilla lalu pergi.
“Aneh ya tu anak sekarang.” kata Sivia
“Iya, Cuma Cakka nih yang bisa bikin tu cewek jadi rajin kaya gitu.” Kata Angel
Sampai di lab Cakka sudah menunggu di sana.
“Gue kira lo enggak bisa berangkat pagi.” kata Cakka mengejek.
“Enak aja ni buktinya gue udah sampai sini.” elak Shilla.
“Iya, gue percaya. Ya udah ayo mulai ngerjain.” kata Cakka.
Merekapun mengerjakan soal itu bersama, sampai bel masuk berbunyi  dan kemudian mereka kembali masuk ke kelas masing-masing.
               
Bel istirahat berbunyi setelah makan dari kantin. Shilla, Sivia dan Angel seperti biasa duduk di depan ruang agama.
“Eh, lo tadi pagi sama Cakka ya?” tanya Sivia pada Shilla.
“Iya.” jawab Shilla singkat.
“Pantesan, lo berangkat pagi. Pasti ada maunya.” kata Angel.
“Ya, enggak gitu gue kan mau nepati janji.” jawab Shilla.
“Cie, sekarang Shilla udah janji-janjian sama Cakka.” kata Sivia
“Wah iya ni, jangan-jangan lo suka ya sama Cakka?” tanya Angel.
“Eh, enggak kok kan kita cuma temen, apalagi kita sekelompok buat LCC.” jawab Shilla menutupi rasa saltingnya.
“Ah temen apa temen?” kata Sivia memanas-manasi.
Pada saat itu Cakka datang.
“Shill, nanti habis istirahat, suruh kumpul di lab bahasa, suruh ijin nggak ikut pelajaran dulu.” kata Cakka.
“Iya.” jawab Shilla singkat.
“Ya udah gitu aja.” kata dia sambil tersenyum.
“Cakka, jangan lupa nanti Shilla dijemput.” kata Sivia dan Angel bersambungan.
Cakka tersenyum sambil berlalu.
“Aduh kalian ini malu-maluin gue aja sih.” kata Shilla.
Bel masuk berbunyi semua anak masuk kekelas masing-masing. Shilla pun ijin kepada Pak Adi untuk tidak ikut pelajaran pada saat jam pelajaran itu. Lab bahasa ternyata belum dibuka Cakka dan Shilla pun berbincang-bincang di luar.
“Eh, kita lombanya tinggal 2 hari ya?” tanya Cakka.
“Iya, wah kayaknya cepet banget ya.” kata Shilla.
“Iya cepet banget, lombanya ada 2 tahap kan? Test dulu baru tahap LCC nya?” kata Cakka
“Iya, terus nanti diambil empat besar kalo enggak salah?” tanya Shilla
“Iya, eh gimana kalo kita ambil kuncinya dulu biar kita belajar duluan didalam?” kata Cakka
“Gitu juga boleh.” jawabnya.
Lalu mereka pergi keruang TU untuk meminta kunci lab bahasa. Di perjalanan mereka bertemu dengan Sivia dan Angel.
“Ehm, ehm.” suara Sivia pura-pura batuk.
“Eh, apaan sih Vi, ngapain juga kalian pelajaran malah keluyuran keluar kelas?” kata Shilla yang merasa tersinggung
“Sivia, jangan ganggu orang pacaran.” sahut Angel sambil menahan tawa nya.
“Kita tu baru manggil Bu Okky biasalah kalo enggak dipanggil lamanya berabad-abad masuk kelasnya. Ya udah deh, ayo Ngel kita kayaknya ganggu deh.” kata Sivia sambil tertawa.
“Ish, kalian tu ya.” kata Shilla.
“Temen lo tu kayaknya suka godain lo ya?” tanya Cakka.
 “Ya gimana ya? Ngapain juga lo tanya kayak gitu?” jawab Shilla.
“Ya enggak apa-apa sih.” kata Cakka.
“Eh, temen gua ngefans loh sama lo.” kata Shilla spontan mengingat tingkah laku Sivia dan Angel yang selalu terkagum-kagum dengan Cakka itu.
“Temen lo yang dua tadi?” kata Cakka.
“Iya. Eh lo katanya anak band?”
“Iya, gue gitaris sekalian vokalisnya?” jawab Cakka.
“Wah gitar, gua pengen banget tu dari dulu bisa gitar, punya gitar sih tapi enggak ada yang ngajari.” kata Shilla nyengir.
“Gue ajarin aja mau? Hehe.” kata Cakka sambil tersenyum.
“Ah, enggak ah nanti kalo yang ngajarin lo malah nggak bisa-bisa nanti, justkid lho peace.” Kata Shilla sambil mengajungkan dua jarinya
“Ah lo tu, suka bercanda juga ternyata.” Kata Cakka sambil tertawa.
Setelah sampai di TU, mereka mengambil kunci dan kembali ke lab bahasa.
                Setelah jam setengah tiga pembinaan baru selesai, Cakka ada jadwal untuk ekstra basket. Shilla pun terpaksa harus pulang sendiri.
Sesampainya di rumah saat Shilla sedang tiduran, HP Shilla bergetar ternyata SMS dari Cakka.
Cakka : Lgi ngpain Shill?
Shilla : Enggk lgi ngapa-ngapain, lo sndiri?
Cakka: Lgi main laptp aja ni, Eh, bsok kmu bsa enggk berangkat pagi kayak tadi pagi?
Shilla : Bsa aja sih, emng ada apa?
Cakka : Soal latihan gue yg tdi ada yg blum bsa, gimana kalo bsok kita kelarin bareng-bareng? :D
Shilla : Oke deh, tpi kalo gue ada yg ngg bsa ajrin gue jga ya :p
Cakka : Ya, Ashilla Zahrantiara :) ,ya udh gtu aja. Selamat mlam :)
Shilla : Selamat mlam jga :)
(Bersambung).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Girl in the Rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos