Sabtu, 21 September 2013

Cerbung: Cinta tak Bisa Ditebak [Cakka Shilla] part 4

Diposting oleh Girl in the Rain di 02.38
Baca sebelumnya Cinta tak Bisa Ditebak part 3

"Hubungan antara Cakka dan Shilla pun semakin dekat, mereka sering pulang bersamaan. Saat pembinaan baru selesai, ternyata Cakka ada jadwal untuk ekstra basket. Shilla pun terpaksa harus pulang sendiri..."

Bagian 4
Paginya Shila berangkat pagi sekitar pukul 06.10 dia sudah ada di jalan raya untuk menunggu bus. Tak berapa lama ada bus, Shilla pun naik bus itu. Tak disangka ternyata dalam bus itu ada Cakka. Cakka pun memanggil Shilla untuk duduk dikursi sebelahnya yang kebetulan kosong.
“Wah, pagi bener lo berangkat. Enggak perlu nunggu gue.” kata Cakka.
“Iya, dong gue kan mau buktiin sama lo and temen-temen, kalo gue tu bisa berangkat pagi.” jawab Shilla bangga.
“Oke gue orang pertama yang percaya. Iyakan?” Kata Cakka mengedipkan matanya.
“Iya deh iya, biar lo bahagia.” Kata Shilla tertawa.

Sampai di sekolah Shilla pun segera menuju ke kelas ternyata di kelas masih banyak bangku kosong (serem ya kayak judul film horror hiii), Sivia dan Angel pun mulai mengejek Shilla.
“Shilla, pasti ada alasannya lagi nih berangkat pagi.” kata Sivia memanas-manasi.
“Ah, apaan sih lo.” kata Shilla.
“Ya, udah deh, daripada berantem. Lo pilih tu kursi masih banyakkan yang kosong. Makanya kalo berangkat itu yang pagi biar bisa milih kursi, enggak didepan mulu.” ledek Angel.
“Iya, iya bu! Banyak ceramah deh.” jawab Shilla.
Tak berapa lama muncul Cakka di ambang pintu kelas.
“Eh,udah dulu ya, da..da..” kata Shilla lalu pergi.
“Eh, lo tu ditunggu lama banget sih.” kata Cakka
“Ah, cuma bentar kok.” jawab Shilla.
“Iya deh, cepet dikit dong nanti keburu masuk lagi.” kata Cakka.
“Ini hari Jum’at  Cakka, masuknya jam 07.15. Ini aja baru jam 06.30.” kata Shilla enggak mau kalah.
“Iya Shilla.” jawab Cakka mengalah.
 Setelah mereka sampai di lab,merekapun segera mengerjakan soal latihan mereka. Shilla menanyakan tentang salah satu rumus matematika yang belum dia mengerti Cakka pun dengan sabar mengajarinya. Sebelum bel masuk semua latihan mereka sudah selesai. Merekapun berbincang-bincang sebentar. Tak berapa lama ada ketukan dari pintu ternyata yang mengetuk adalah Sivia dan Angel. Shilla pun membukakan pintu.
“Emb, sorry kalo ganggu.” kata Angel.
“Ah, enggak kok. Ada apa?” jawab Shilla.
“Tadi Bu Ira nyariin kalian, terus bilang sama kita kalo nanti kalian disuruh kumpul di lab bahasa kayak kemarin.” kata Sivia.
“O, ya. Makasih” kata Shilla.
“Oh iya. Kalian tu, ngapain? Belajar apa pacaran Hehehe.” ledek Sivia
“Ah, apaan sih lo Vi!” kata Shilla
Cakka pun tersenyum melihat tingkah Shilla dan teman-temannya.
                Setelah bel masuk mereka kemudian kembali ke kelas masing-masing untuk mengambil tas mereka. Dan kembali ke lab untuk melanjutkan pembinaan, saat sampai di lab mereka bebarengan dengan Bu Ira, beliau menjelaskan bahwa besok mereka akan berangkat sekitar pukul setengah delapan, dan memakai seragam batik sekolah dan diberi sedikit nasehat oleh Bu Ira. Mata pelajaran lainnyapun mereka hanya diberi kelonggaran untuk bertanya hal-hal yang belum mereka ketahui. Setelah semua mata pelajaran selesai, mereka di ijinkan pulang awal agar bisa beristirahat dan belajar sendiri dirumah. Cakka dan Shilla pun pulang bersama.
               
Sampai dirumah Shilla istirahat dan belajar, setelah belajar dia mandi dan duduk-duduk diteras rumahnya sambil menikmati mp3. Saat mendengarkan lagu, Cakka SMS.
Cakka : Lagi ngapain Shilla?
Shilla  : Lagi nyantai, lo?
Cakka : Lagi nyantai juga, eh bsok pake seragam batik sekolahkan?
Shilla : Iya, bsok jam 8 mulainya?
Cakka : Iya
Shilla : Oh iya bsok ajari gue rmus mtk yg prsmaan garis ya? Di soal banyak yg kluar ktany, lo kan tau kls                   gue belum sampai.
Cakka : Pasti gue ajarin kok :D
Shilla : Makasih :D
Cakka : Samasama Shilla :)
(Bersambung).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Girl in the Rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos