" Setelah bel pulang berbunyi, mereka berkumpul dulu di depan pintu gerbang, mendiskusikan rencana untuk besok. Kemudian mereka pulang, saat itu juga si nenek sihir dan kawan-kawannya juga pulang. Memang arah rumah Angel dan Rani searah.
Saat Angel berjalan di belajang Rani.
Yosi berkata,” Hati-hati ya Angel kalau nanti kamu di apa-apakan sama depan mu itu”.
Kemudian Yosi dan teman-temannya itu tertawa terbahak-bahak.
Renata dan teman-temannya pura-pura tidak menghiraukan ejekan itu.
Bagian 2
Paginya mereka kembali membuat rencana untuk menyelidiki Angel. Pagi itu Yosi dan kawan-kawannya sedang santai ditempat warungnya Bu Paiyem, dari balik jendela pintu dapur yang berdekatan dengan warung Bu Piyem, Renata dan teman-temannya mengintip yang sedang dilakukan Yosi dan kawan-kawannya. Disitu mereka melihat Angel masih seperti kemarin wajahnya kelihatan sedih. Setelah penyelidikan itu kemudian mereka berkumpul di warungnya Mbak Pur yang biasa tempat mereka bersantai. Mereka mulai membicarakan diskusi itu.
“Eh, temen-temen apa mungkin si Angel itu gak suka berteman bersama dengan Yosi?”, tanya Renata kepada teman-temannya
“Tapi, kayaknya gak mungkin banget deh, masak dia rela meninggalkankan kita cuman gara-gara si nenek sihir itu kalo gak ada maunya”, jawab Sena
“Aku jadi makin penasaran deh”, kata Rani
Belum lama mereka bicara bel masuk berbunyi. Kemudian mereka berlari kekelas untuk mengikuti pelajaran. Dan diskusi itu akan di lanjutkan istirahat nanti..
Setelah bel istirahat berbunyi, seperti biasa mereka berlima berkumpul di warungnya mbak Pur. Mereka memang masih penasaran apa yang di rencanakan Yosi dengan Angel.
"Aku makin penasaran aja deh sama si nenek sihir itu, apa sih yang dia mau", kata Renata
"Ia, ngapain sih si nenek sihir itu selalu ganggu kita", ucap Rani
"Gimana kalo kita tanya langsung aja sama nenek sihir itu, apa maunya dia?", usul Renata
"Betul, juga, tapi kan sifatnya Yosi seperti itu, apa mau dia di ajak ngomong baik-baik?", jawab Sena
"Apa kita tahu kalo belum di coba, gimana teman-teman kalian setuju ngak?",jawab Renata
"Kalo aku setuju aja" kata Fifi
"Setuju" jawab Rani dan Baby serempak
Akhirnya mereka sepakat untuk bertanya langsung kepada nenek sihir itu, mereka mulai menyusun rencana. Dan mereka sepakat sepulang sekolah nanti mereka akan bertemu dengan Yosi. Setelah bel masuk berbunyi mereka bersegera untuk masuk kelas.
Setelah bel pulang berbunyi mereka mulai menjalankan rencana mereka. Mereka menunggu Yosi di pintu gerbang sekolah.
"Tolong minggir dong, kita mau lewat ni", kata Yosi dengan nada menyebalkan
"Kita mau ngomong sama kamu", ucap Renata
"Ngomong? Emang dari tadi kita ngak ngomong?", jawab Yosi dengan lagaknya yang sok itu
"Kita tu ngajak bicara baik-baik, kenapa kamu jawabnya gitu", jawab Renata dengan nada tersinggung
"Oke, kamu mau ngomong apa sama aku", kata Yosi
"Kita cuman mau tanya kenapa sih kamu selalu ganggu kami?", tanya Renata mewakili teman-teman
"Hemb, kenapa iya? Iya karena kalian tu nyebelin", kata Yosi dengan nada tidak bersalah
"Emang kita punya salah apa sama kamu, sampe kamu ngambil teman kami", jawab Rani
"Banyak, teman kamu aja tu si Angel pergi dari kalian", ucap Yosi
"Hla memang kenapa Angel jauhi kami" tanya Rani kepada Angel
"Ia mungkin karena kalian mengkhianati dia. Iya kan gel?", jawab Yosi nylonong
"I-iya" jawab Angel terbata-bata, dengan wajah tertunduk
"o, begitu. Iya udah kalo gitu makasih", kata Renata dengan nada marah
Kemudian mereka meninggalkan Yosi dan kawan-kawannya itu. Mereka berlima berkumpul di tempat biasanya mendiskusikan pembicaraan tadi.
"Menurut kalian Angel tu aneh ngak sih?" tanya Renata
"Ia, aneh banget masa dia kayak orang ketakutan gitu sih" jawab Baby
"Kalo aku lihat-lihat tadi kayaknya Angel ngak jujur" komentar Fifi
"Aku juga merasa begitu" sahut Sena
"Mungkin kita harus bicara langsung sama Angel, tapi jangan ketahuan sama nenek sihir itu. Gimana teman-teman?" kata Renata
"Oke, setuju" jawab Rani, Fifi, Sena, dan Baby bebarengan
Mereka mulai menyusun rencana untuk besok.(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar