" Kemudian mereka meninggalkan Yosi dan kawan-kawannya itu. Mereka berlima berkumpul di tempat biasanya mendiskusikan pembicaraan tadi.
"Menurut kalian Angel tu aneh ngak sih?" tanya Renata
"Ia, aneh banget masa dia kayak orang ketakutan gitu sih" jawab Baby
"Kalo aku lihat-lihat tadi kayaknya Angel ngak jujur" komentar Fifi
"Aku juga merasa begitu" sahut Sena
"Mungkin kita harus bicara langsung sama Angel, tapi jangan ketahuan sama nenek sihir itu. Gimana teman-teman?" kata Renata
"Oke, setuju" jawab Rani, Fifi, Sena, dan Baby bebarengan. Mereka mulai menyusun rencana untuk besok..
Bagian 3
Esok paginya Rani menjemput Angel untuk menjalankan rencana mereka, Rani berangkat lebih pagi dari biasanya. Ia lalu berangkat ke rumah Angel, sesampainya di rumah Angel ia disambut oleh ibu Angel.
"Eh, Rani, sudah lama ngak main kesini ya" kata ibu Angel
"Iya, bi, Angelnya ada?" tanya Rani
"Ada, sebentar bibi pangilkan dulu Angelnya" jawab Ibu Angel
"Iya" jawab Rani
Setelah beberapa saat menunggu, Angel datang sudah dengan pakaian sekolah lengkap tapi wajahnya tidak seperi biasanya dia kelihatan ketakutan. Saat di perjalanan Angel diam saja tidak seperti biasanya periang, hingga akhirnya Rani memulai pembicaraan.
"E, gel maaf kalo aku menjemputmu. Kita perlu ngomong sama kamu" kata Rani
Angel hanya diam dengan raut wajah yang ketakutan itu. Hingga akhirnya mereka telah mendekati sekolahan. Memang sekolahan masih sepi hanya beberapa yang sudah datang. Dan Renata, Fifi, Sena, dan Baby telah menunggu di depan pintu gerbang sekolah.
Sesampainya di gerbang, Angel di tarik oleh Renata, menuju ke tempat yang telah mereka rencanakan kemarin, yaitu di dapur belakang sekolah. Angel hanya diam saja ditarik oleh Renata. Sampai di dapur Renata memulai pembicaraan.
"Ngel, sebenarnya ada apa sih dengan kamu kok tiba-tiba menjauhi kami?" tanya Renata
Angel yang ditanya hanya diam saja.
"Jawab dong Ngel, kenapa?" sahut Rani
"Ia, kenapa kamu menjauhi kami?" tanya Baby
Akhirnya Angel menjawab
"Aku mau ngomong sama kalian tapi jangan bilang sama Yosi ya?" jawab Angel dengan nada ketakutan
"Emang ada apa dengan Yosi?" kata Renata
"Ya jangan bilang sama Yosi kalau aku bilang sama kalian" jawab Angel
"Oke, tapi kamu harus ngomong sama kami, apa yang terjadi sebenarnya" kata Renata
"Sebenernya aku tu di ancam sama Yosi, kalau aku tidak mau ikut sama dia, dia akan ganggu kalian" jawab Angel dengan nada takut
"Jadi Yosi seberani itu ngancam kamu, apa sih sebenarnya yang dia mau, huh dasar nenek sihir" kata Renata marah
"Karena kalian sahabatku, aku takut kalau kalian diganggu sama dia" jawab Angel
"Oke, sekarang kita sudah tau alasan mereka mengambil Angel, kamu tenang aja Ngel kami akan selesaikan urusan ini" jawab Renata
"Ia, udah aku sekarang juga udah lega bisa ngomong sama kalian, semoga kalian berhasil iya aku tetap sayang sama kalian" jawab Angel
"Kami juga sayang sama kamu Ngel, ya udah kamu kembali sana ke kelas, nanti Yosi curiga lagi" jawab Renata
"Ia makasih teman-teman, kalian memang sahabat ku yang baik" kata Angel, dan berjalan kembali ke kelas.
Memang benar sesampainya Angel di kelas Yosi dan teman-temannya sudah ada di kelas.
"Darimana kamu tadi Ngel? Dari nemuin teman-teman kamu yang udah ngihanati kamu itu iya?" tanya Yosi dengan marah
Angel hanya diam saja ditanya seperti itu, saat itu kelas masih sepi hanya ada Angel, Yosi dan teman-temannya. Tetapi dari balik pintu Renata dan kawan-kawannya mendengarkan pembicaraan mereka.
"Awas ya Ngel kalo kamu sampai berani bilang sama teman-temanmu itu, aku akan mengganggu teman-temanmu, jadi jangan berani-berani kamu ngomong sama teman-temanmu itu" ancam Yosi
"Iya, aku menerti" jawab Angel ketakutan
"Oke, ya udah sekarang ayo kita ke tempat biasanya" kata Yosi
Setelah mereka akan keluar Renata dan kawan-kawannya segera meninggalkan kelas itu, mereka segera menuju ke tempat biasanya. Setelah sampai ditempat yang dituju, mereka mulai membicarakan apa yang harus mereka lakukan untuk membebaskan Angel.
"Gimana cara kita untuk membebaskan Angel?" kata Renata memulai pembicaraan
"Gimana kalo kita ambil aja Angel dari Yosi langsung" usul Baby
"Ia, memang itu yang aku inginkan, tapi bagaimana caranya?" jawab Renata
"Ia, kita ajak Angel sama kita lagi, biarin si nenek sihir itu mau nganggu kita, lama-lama pasti dia akan capek sendiri, gimana teman-teman?" usul Rani
"Begitu juga bisa, kalo kalian teman-teman?" jawab Sena
"Aku setuju, kalo Yosi ganggu kita, kita tanggung bareng-bareng" kata Renata
"Oke, aku juga setuju" kata Fifi
Setelah mereka selesai berdiskusi bel masukpun berbunyi, mereka bersegera masuk ke kelas.
Yosi memang musuh bebuyutan Renata dan kawan-kawannya terutama Fifi karena dia iri sama Fifi salah satu siswa terpandai di kelasnya.
Setelah beberapa lama bel masuk berbunyi akhirnya pak guru masuk kekelas. Beliau mengumumkan kalau mulai besuk setiap hari Rabu akan di adakan les sepulang sekolah.
Saat istirahat mereka berkumpul di warung Mbak Pur.
"Gimana kalau besok kita mulai menjalankan rencana kita?" tanya Renata
"Boleh tapi gimana cara kita ngajak Angelnya?" tanya Sena
"Begini saja besok Angel biar dijemput Rani seperti tadi? Gimana setuju nggak?" usul Renata
"Oke aku setuju" jawab Sena
"Fifi, Baby, dan Rani mengangguk.
Setelah bel masuk berbunyi seperti hari-hari sebelumnya Angel membuntuti Yosi dan teman-temannya. Kalo dilihat-lihat memang kasian si Angel karena dia hanya di manfaatkan oleh Yosi dan teman-temannya, ini salah satu akal-akalan busuk si Yosi agar Angel mau membantu dia dan teman-temannya dalam mengerjakan PR dan tugas-tugas lainnya. Walaupun Angel bersama Yosi, tapi Yosi jarang sekali ngobrol dengan Angel dia ngobrol dengan Baby hanya kalo untuk memanas-manasi Renata dan kawan-kawannnya. Yosi lebih sering memperlakukan teman-temannya seperti dayang-dayangnya yang mau disuruh ini itu.
Tet.. Tet.. Tet.. Bunyi bel yang menandakan pulang berbunyi. Semua anak berhamburan keluar. Namun lain bagi Renata, Rani, Fifi, Sena, dan Baby, mereka menunggu Yosi dan kawan-kawannya keluar. Mereka sudah hafal betul kalau Angel selalu berjalan di belakang Yosi dan dayang-dayangnya. Dari belakang Renata memberi isyarat kepada Angel untuk minta alasan pada Yosi agar dia bisa menemui Renta.
Sesampainya di pintu gerbang Yosi dan dayang-dayangnya berhenti.
"Hm, maaf yah Yos. Kali ini aku enggak barengan sama kalian karena hari ini ayahku akan menjemputku." kata Angel.
"Oke terserah kamu, tapi jangan sampai ya kamu nemuin tu teman-teman kamu!" kata Yosi sambil membentak.
"Iya." jawab Angel singkat.
"Oh, iya jangan lupa PR ku, yang dari Pak Dono kamu kerjain. Ya, udah ayo guys gita pergi." kata Angel memerintah dayang-dayangnya.
Setelah Yosi sudah lama pergi. Angel segera menghampiri Renata, Rani, Fifi, Sena, dan Baby di dapur. Renata menjelaskan bahwa besok dia akan di jemput lagi sama Rani seperti tadi pagi. Renata juga menjelaskan panjang lebar tentang ide mereka, Angel sangat setuju karena dia sudah tidak betah lagi dimanfatkan oleh Yosi.(Bersambung)