Aku punya fanfic CakShill [Cakka-Shilla] nih, pada mau baca enggak? ;) Bahasanya sedikit berantakan sih abis itu buat sekitar aku kelas 7 terus sempat vacum nulis dan baru dilanjutin deh pas kelas 8 X) . Mungkin ada beberapa pemilihan bahasa yang menonjolkan perbedaan antara bagian awal dengan penutup. Banyak yang enggak jelas sih tapi kalau dihapus jadi berantakan alurnya yaudah deh dibuat apa adanya. Maaf kalau garing atau ceritanya enggak menarik dan terlalu panjang :D
"Cerita ini hanya fiktif
belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, waktu, dan peristiwa, bukan
merupakan sesuatu yang disengaja"
Cinta tak Bisa Ditebak
~Cinta tidak perlu mata angin, dia tau jalannya
sendiri~
Kamis pagi kali ini seperti biasa matahari
bersinar dengan terik dengan ciri khas musim panasnya yang masih berlanjut
hingga kini. Seorang siswi SMP dengan tubuh tinggi, berkulit putih, dengan tas
punggungnya yang berwarna putih berlarian dari ruang makan dan bergegas
mengenakan sepatunya, Shilla nama anak itu, dia berlari menuju pintu gerbang
dengan terburu-buru. Seperti biasa pagi ini dia bangun kesiangan dan
kemungkinan besar dia akan kesiangan untuk sampai kesekolahan seperti hari-hari
sebelumnya.
“Ma,
Pa Shilla berangkat ya.” teriaknya dari pintu gerbang.
“Iya,
hati-hati” jawab mamanya dari pintu.
Shilla
pun berlari agar tidak terlambat.
Sampai di jalan raya waktu menunjukan pukul
06.55 sedangkan bel masuk sekolah pukul 07.00, tapi setelah lama dia menunggu
tidak ada satupun bus yang longgar. Sampai jam 7 dia baru mendapatkan bus, walaupun
bus itu jurusan masuk terminal. Setelah 15 menit dia baru sampai sekolah. Benar
saja ternyata sampai disekolah semua kelas sudah tertutup rapat. Shilla pun
mencoba berlari ketika melewati ruang BK yang terpaksa harus dilewatinya untuk
menuju ruang kelasnya.
“Ashilla
kamu terlambat lagi? Cepat masuk ruang BK dulu!” tiba-tiba terdengar suara
mengejutkan dari belakang.
Shilla
pun menoleh kebelakang ternyata dia ketahuan oleh salah seorang guru BK. Iapun terpaksa
harus masuk keruang BK.
“Terlambat
lagi Ashilla Zahrantiara?” tanya Pak Duta
“Iya
Pak.” jawab Shilla sambil menunduk
Pak Duta kemudian memberikan surat ijin
masuk kelas, namun seperti biasa ada sanksi bagi anak yang terlambat yaitu
harus melepas sepatunya sampai jam pelajaran selesai, mau tidak mau Shilla
harus melepas sepatunya juga, ia kemudian berlari menuju ke kelas. Sampai di
kelas pelajaran sudah dimulai, jam pertama adalah jam nya Pak Dave seorang guru
yang mengajar Bahasa Indonesia. Shilla pun ditertawakan oleh teman sekelasnya
karena ledekan Pak Dave yang terkenal humoris itu.
Setelah bel istirahat berbunyi
seperti biasa Shilla berkumpul dengan Sivia dan Angel sahabatnya sejak kelas 7
yang kebetulan selalu sekelas dengannya.
“Haduh
Shill, udah berapa kali lo lepas sepatu?” tanya Sivia
“Tiga
kali.” jawab Shilla dengan tampang innocence
nya.
“Ya
ampun Shilla, lo itu seksi pencatat rekapitulasi (catatan skors pelanggaran
tata tertib) kok malah catatan rekap lo sendiri udah penuh” ejek Angel
“Nggak
penuh kok baru 3” jawabnya membela diri.
“Iya,
baru tiga tapikan yang lainnya baru 1 malah ada yang masih kosong” sahut Sivia partner nya dalam pencatat rekapitulasi
di kelas mereka.
“Kalo
orang pinter mah telat nggak papa” celonong Kiki yang lewat didepan mereka.
Shilla
memang siswa yang pandai di kelasnya, dia selalu mendapat rangking satu.
Kelasnya pun merupakan salah satu kelas terbaik di SMP Harapan Bangsa.
Setelah membeli jajan di kantin, Shilla,
Sivia, dan Angel duduk dikursi depan kelas mereka.
“Shilla
lo dicari Bu Ira” kata Ify teman Shilla dari kelas 8d.
“Ada
apa ya?” tanya Shilla
“Gue
enggak tau tadi cuman suruh cari lo aja.” jawab Ify lalu pergi.
“Waduh
ada apa ya? Jangan-jangan gara-gara gue sering telat lagi?” kata Shilla.
“Enggak-enggak,
yaudah kalo penasaran cepetan pergi sono.” jawab Sivia
“Ya
elah gue di usir nih ceritanya, yaudah deh gue pergi dulu .” jawabnya tanpa
ragu-ragu walau tidak memakai sepatu.
Sesampainya di depan kelas 8a,
Shilla mendengar seperti ada yang memanggilnya, benar juga ternyata yang memanggilnya adalah Cakka salah
satu anak terpintar di kelas 8a dan juga terkenal cool kata orang-orang sih, tapi
enggak bagi Shilla lho.
“Oh
lo yang manggil gue, ada apa?” kata Shilla
“Lo
mau nemuin Bu Ira ya?” tanya Cakka
“Iya.”
jawab Shilla
“Gue
tadi disuruh Bu Ira katanya suruh cari lo.” kata Cakka
“O.”
jawab Shilla singkat
“Lo
telat ya? Kok enggak pakai sepatu?” tanya Cakka setelah melihat kaki Shilla
yang tanpa sepatu itu.
“Ya
gitu deh.” jawab Shilla ringan.
Merekapun
segera menemui Bu Ira. Sesampai di kantor dan bertemu dengan Bu Ira, mereka
dijelaskan bahwa mereka akan diikutkan dalam lomba LCC. Dan harus pembimbingan
setiap pulang sekolah.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi Shilla,
Sivia, dan Angel duduk dilantai depan lab komputer untuk mendiskusikan dan
mencari bahan-bahan tentang tugas IPS.
“Pulang
yuk Shill, udah banyak nih?” ajak Angel
“O,
iya gue lupa! Kan gue suruh kumpul buat pembinaan.” kata Shilla menepuk
jidatnya
“Pembinaan
apa sih?” tanya Sivia penasaran
“Gue
tadi kan dipanggil Bu Ira ternyata gue disuruh ikut lomba LCC, terus setiap
pulang sekolah pembinaan.” jawab Shilla menerangkan.
“Aduh
Shill, makanya kalo punya penyakit pikun itu jangan dipelihara.” jawab Sivia
mengejek.
“Huu,
lo tu kerjaannya ngatain gue mulu.” jawab Shilla.
Merekapun
tertawa bersama-sama. Tak berapa lama Cakka muncul.
“Pembinaan
kan? Kok masih disini?” tanya Cakka.
“Emang
udah mulai? Lo kok juga masih ada disini?” tanya Shilla balik.
“Enggak
tau kayaknya sih belum, kan cuman kita bedua. Tadi gue nungguin lo biar nanti enggak
usah nunggu-nunggu gitu, eh lo nya enggak nongol-nongol ya udah gue samperin
kesini daripada nggak jadi gara-gara lo nggak datang.” jawab Cakka.
“O,
iya udah, lo duluan aja nanti gue nyusul, di lab Bahasa kan?” kata Shilla.
“Iya.”
jawab Cakka lalu pergi.
“Lo
lomba LCC nya sama Cakka? Cuman berdua gitu?” Tanya Sivia enggak yakin
“Lombanya
cuman berdua tapi kan masih ada gurunya.” jawab Shilla singkat lalu pergi
“Ih,
Shilla gue belum selesai tanya nya tau! Malah nyelonong!” teriak Sivia
“Lanjut
besok aja tanya nya, gue lagi sibuk.” jawab Shilla nyengir
Saat di lab ternyata guru yang akan mengajar
mereka belum datang, merekapun hanya diam sendiri-sendiri entah apa yang mereka
pikirkan, mereka memang belum saling kenal saat kelas 7pun Shilla tidak pernah sekelas
dengan Cakka hanya mendengar kabar dari teman-temannya tentang Cakka. Setelah
beberapa lama, akhirnya Shilla memulai pembicaraan.
“Eh,
ini gimana? Gurunya kok belum ada yang datang?” tanya Shilla ke Cakka.
“Yaudah
lo cari sana.” usul Cakka.
“Lo
dong yang harusnya nyari kan lo yang usul.” elak Shilla.
“Lo
aja deh, lo mau kita disini sampai malam.” elak Cakka ogah.
“Enggak
lah apalagi.. cuman sama lo.” jawab Shilla mengalah.
Shilla
pun akhinya turun menuju kantor untuk mencari Bu Ira, sesampai di kantor. Dia
lalu menghampiri Bu Ira, ternyata Bu Ira lupa jika hari ini guru yang akan
mengajar mereka sedang sakit. Akhirnya mereka hanya diberi tugas untuk
mengerjakan soal-soal.
Di lab Shilla memberikan
soal-soal itu pada Cakka.
“Tu, suruh
ngerjain itu. Bu gurunya sakit.” kata Shilla.
“Gue nggak
bawa bukunya tu, lo bawa enggak?” tanya Cakka.
“Bawa.”
Jawab Shilla.
“Kita
ngerjainnya barengan aja ya.” kata Cakka.
“Terserah
lo aja deh, yang penting gue cepet pulang.” jawab Shilla mulai menunjukkan
sikap cuek nya.
Mereka
lalu mengerjakan tugas bersama, sekitar 1 jam mereka sudah selesai mengerjakan
tugas itu. Shilla kemudian memberitahu Bu Ira, merekapun diizinkan pulang.
Mereka memang satu jalur, tapi
rumah Cakka lebih jauh daripada rumah Shilla. Waktu menunjukan pukul 05.00,
setelah beberapa lama Shilla menunggu bus ternyata bus pada saat jam itu memang
penuh-penuh nya. Tak berapa lama Cakka datang menghampiri Shilla.
“Belum
pulang lo?” tanya Cakka
“Lo kan
bisa lihat sendiri, lo kok juga belum pulang?”
“Habis
karate tadi, udah setengah jam lo belum pulang?” kata Cakka
“Belum
busnya penuh-penuh.”
“Yaudah
bareng gue aja naik bus jurusan timur, lewatkan kalo kerumah lo?” ajak Cakka
“Lewat
sih, yaudah deh gue bareng lo aja, daripada enggak pulang.”
Setelah
5 menit menunggu merekapun naik bus.
Sampai dirumah Shilla pukul
05.30, setelah mandi dia langsung membuka laptopnya dia berniat akan
melanjutkan tugas IPS nya dan membuka facebook,
ternyata saat itu Cakka juga sedang online, kemudian Cakka dan Shilla pun berchattingan membicarakan tentang LCC.