Setelah Yosi sudah lama pergi. Angel segera menghampiri Renata, Rani, Fifi, Sena, dan Baby di dapur. Renata menjelaskan bahwa besok dia akan di jemput lagi sama Rani seperti tadi pagi. Renata juga menjelaskan panjang lebar tentang ide mereka, Angel sangat setuju karena dia sudah tidak betah lagi dimanfatkan oleh Yosi...
Bagian 4
Paginya seperti janjinya Rani menjemput Angel kerumahnya pagi-pagi sekali. Sesampainya di sekolah mereka segera menemui Renata dan teman-teman lainnya untuk melajutkan rencana berikutnya.
Renata memulai pembicaraan
"Oke jadi kita harus tetap tabah ya, ngehadepin kelakuannya Yosi nanti."
"Iya selalu demi persahabatan kita." jawab Sena
Semua pun manggut-manggut tanda setuju.
"Em, maaf ya teman-teman gara-gara aku kalian jadi susah gini." kata Angel
"Enggak apa-apa kali Ngel, kita kan sahabatan udah lama masa kita rela sih sahabat kita dimanfaatin sama musuh kita sendiri." jawab Fifi
"Iya setuju banget aku." kata Sena, dan disambut dengan jawaban teman-teman lainnya.
Beberapa menit kemudian Yosi dan kawan-kawannya datang menghampiri Renata dan teman-temannya. Melihat Angel sedang tertawa dan berbicang-bincang dengan sahabat-sahabatnya, amarah Yosi memuncak.
"Heh Angel! Sini kamu. Kenapa kamu malah gabung sama penghianat itu!" bentak Yosi.
"Apa-apaan kamu Yos, dateng-dateng marah-marah. Kalau ada masalah selesain baik-baik dong." jawab Renata kesal
"Heh aku enggak punya masalah sama kamu ya! Aku mau ngomong sama Angel." kata Yosi.
"Angel udah capek kamu manfaatin! Dia enggak mau gabung sama kamu lagi. Kamu itu harusnya nganggeb dia temen kamu, eh malah kamu seenaknya jadiin dia dayang kamu." kata Sena kesal
"Eh ngapain sih kamu ceramahin aku, sok tau banget deh kalian." jawab Yosi
"Kita enggak sok tau kok." kata Angel
"Eh Ngel, kamu nyebelin banget sih! Awas ya tunggu pembalesan aku." kata Yosi sambil menunjuk Angel dan temannya.
Karena bel masuk sudah berbunyi mereka menyesaikan perdebatan mereka.
Setelah kejadian tadi, Yosi mulai merencanakan, rencana-rencana yang akan dia gunakan untuk membalas dendamnya dengan Angel dan kawan-kawannya.
Pukul 12.30 bel tanda pulang berbunyi, Renata dan kawan-kawannya pergi kekantin untuk membeli makan siang karena setelah itu akan ada jam tambahan. Seperti biasa mereka memilih warung mbak Pur untuk makan siang kali ini. Tak disangka ternyata Yosi dan dayang-dayang nya sedang berada di warung itu juga. Mereka pun terpaksa memilih duduk didalam warung, walaupun biasanya mereka duduk di luar karena telah digunakan oleh Yosi dan kawan-kawannya.
Setelah mereka memesan makanan masing-masing Renata, Sena, Baby, Angel, Rani, dan Fifi segera menempati tempat duduk masing-masing. Seperti biasa Renata yang suka ngelucu itu membat teman-temannya dapat tertawa terbahak-bahak karena terhibur oleh kelakuaannya. Tiba-tiba..
"Heh, bisa diem enggak sih kalian?! Berisik tau! Kita lagi makan ni!" bentak Yosi
"Siapa juga yang bilang kamu lagi nyiramin kebun?" jawab Sena datar
"Heh! Dibilangin malah ngelunjak. Dasar ya kalian itu emang orang-orang aneh!" kata Evi teman Yosi
"Heh, apaansih kamu nyebut-nyebut kita orang aneh. Enggak salah tuh kan harusnya yang disebut orang aneh kalian." kata Baby diiringi gelak tawa teman-temannya.
"Berisik, kita itu enggak aneh. Kalian itu yang pantes disebut aneh ketawa seenaknya." jawab Yosi.
"Hah, ada ya sekarang larangan buat ketawa. Kok baru denger ya." kata Renata sambil diiringi tawa temannya.
"Biasa lah orang iri. Diem min ajalah." kata Fifi yang mulanya hanya ikut mendengarkan perdebatan itu.
"Heh, seenaknya kamu bilang kita iri. Ya udahlah guys kita cabut aja. Emang mereka orang-orang aneh." kata Yosi mengajak teman-temannya pergi.
"Hahaha kalah debat niyee! Nyatanya benerkan kalo kamu iri huuu!" sorak Renata mulai geram.
Setelah bel masuk berbunyi mereka segera memasuki kelas mereka untuk mengikuti jam tambahan.(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar