"Hah, ada ya sekarang larangan buat ketawa. Kok baru denger ya." kata Renata sambil diiringi tawa temannya.
"Biasa lah orang iri. Diem min ajalah." kata Fifi yang mulanya hanya ikut mendengarkan perdebatan itu.
"Heh, seenaknya kamu bilang kita iri. Ya udahlah guys kita cabut aja. Emang mereka orang-orang aneh." kata Yosi mengajak teman-temannya pergi.
"Hahaha kalah debat niyee! Nyatanya benerkan kalo kamu iri huuu!" sorak Renata mulai geram...
Bagian 5
Semua kegiatan disekolah berlangsung dengan was-was karena permusuhan diantara Renata dan kawan-kawannya dengan Yosi. Dan sudah seminggu ini permusuhan Yosi dan Renata semakin memuncak.
Sekarang hari Kamis seperti biasa jam pelajaran dimulai dengan pelajaran olahraga, Pak Afif guru olahraga, menyuruh murid-murid kelas 6 untuk bermain bola kasti di lapangan belakang sekolahan. Renata, Rani, Angel, Fifi, Baby, dan Sena mendapat giliran untuk melawan kelompoknya Yosi. Pertandingan berlangsung seru, namun akhirnya kelompok Renata lah yang berhasil menjadi pemenang Yosi yang tidak terima ngomel-ngomel dengan Renata.
"Heh, kamu curang masa daritadi kita kalah mulu sih." teriak Yosi
"Eh, jangan asal nuduh ya, kalau enggak bisa main enggak usah ikut deh kamu nyusahin aja sih!" omel Renata yang tidak terima kelompoknya dibully.
"Kita itu enggak curang kok, kelompok kamu itu emang udah kenyataannya kalah." kata Sena.
"Ah, yaudah deh aku capek mau berhenti aja! Yuk Vi, Cik! kita pergi." kata Yosi mengajak Evi dan Cika pergi.
"Hahaha udah lah kalah mah ngaku aja enggak usah pake sewot!!" teriak Renata
"Udahlah Ren! Enggak usah diperpanjang." sahut Fifi menasehati
Merekapun akhirnya melanjutkan bermain kasti bersama anak-anak cowok karena mereka masih kekurangan pemain.
Sebenernya anak-anak cowok pun enggak ada yang menyukai Yosi, karena sifatnya yang sombong, suka judge orang, dan egois itu makanya tidak ada orang yang mau jadi temannya, hanya Evi dan Cika lah yang setia berteman dengan Yosi, entah terpaksa atau emang mau sendirinya?
Pukul 08.00 mereka mulai beristirahat, Renata, Rani, Sena, Angel, Baby, dan Fifi bergegas untuk menuju ke kelas untuk mengambil air mineral yang mereka bawa untuk menghilangkan dahaga setelah berolahraga. Sesampainya di kelas.
"Senaa! Aku minta minum mu ya? Aku lupa tadi enggak masukin ke dalam tasku." kata Renata.
"Iyadeh apasih yang enggak buat kamu." kata Sena dengan meyodorkan botol minumnya kepada Renata
"Ah makasih, baik deh kamu." kata Renata menerima botol yang diberikan oleh Sena.
"Aaaaa!" teriak Renata histeris
"Eh kanapa? Ada apa?" tanya Sena, Baby, Angel, Fifi, dan Angel panik
"Ah ini apa? Tadi masuk kedalam mulutku." kata Renata panik
"Hah kok bisa? Coba lihat apaan sih itu?" kata Fifi
Fifi pun menjongkok untuk melihat benda yang ditunjuk oleh Renata tersebut.
"Kalau aku kira-kira sih ini ekor cicak. Tapi gimana bisa masuk kemulutmu? Apa lewat minum tadi?" kata Fifi menjelaskan.
"Hah kok bisa? Aku enggak masukin ke botol air minumku kok. Serius." kata Sena ketakutan dan merasa bersalah.
"Iya kok, kami percaya pasti bukan kamu, mana mungkin kamu berani ngelakuin hal senekat ini." kata Angel
"Sumpah ini semua yang ngelakuin bukan aku, kalian jangan salah paham ya. Terutama Renata aku minta maaf ya atas kejadian ini." kata Sena tersedu-sedu
"Iya udah, kamu jangan nangis. Kita simpen dulu barang bukti ini, nanti kita laporin aja sama guru. Biar semuanya terungkap." kata Rani.
Akhirnya mereka sepakat untuk melaporkan kejadiian ini pada guru hari esok.(Bersambung)
Pelajaran dari Musuh part 6
Pelajaran dari Musuh part 6