Dia kembali, tapi tidak untuk tetap tinggal. Mungkin baginya tidak ada
tempat yang benar-benar ia sebut rumah.
Jiwanya yang bagai awan mendung tak mau menetap di satu tempat. Dia
ingin membawa aroma dingin dan sejuk yang indah kemanapun ia mau pergi.
Aku tau aku tak boleh memiliki hujan sendirian, biarkan dia mengelana
kemana ia mau. Biarkan hujan menyebarkan kebahagiannya. Toh aku sudah pernah
berbagi kebahagian itu.
Ini saatnya aku membiarkan bekas hujan itu mengering, aku tidak mau
lagi merasa kedinginan sendiri saat hujan itu mulai pergi.
Dia bukan hanya untukku, dia punya kebahagian sendiri. Biarkan ia lepas
membawa seluruh beban keinginannya.
Dia akan tetap datang dan pergi.
Aku selalu menunggunya sendiri, semoga dia masih mau memberikan sedikit tetes
hujan itu untukku saat dia mengenalku nanti.
Semoga kata ini bukanlah sebuah perpisahanku untuk membencinya, ini
adalah kata hatiku untuk melepaskan. Ini saatnya dia pergi.
